BANDUNG -- Pemerintah Republik Indonesia mengumumkan lima sosok yang resmi menjadi pahlawan bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional pada 10 November 2022. Kelima pahlawan tersebut adalah HR Soeharto, KGPAA Paku Alam VIII, Raden Rubini Natawisastra, H. Salahuddin, dan KH Ahmad Sanusi. 

Ahmad Sanusi merupakan satu-satunya tokoh yang berasal dari Jawa Barat tepatnya dari Sukabumi.  Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD memiliki alasan khusus sehingga nama pendiri Persis ini menjadi pahlawan. 

"Dari semula ada sisi kanan ingin menjadikan negara Islam, sisi kiri menjadikan negara sekuler, kemudian diambil jalan tengah lahirlah ideologi Pancasila sesudah menyetujui pencoretan tujuh kata di Piagam Jakarta," kata Mahfud. 

Ahmad Sanusi lahir di Sukabumi pada 18 September 1889 yang lahir sebagai anak ketiga dari delapan bersaudara. Sang ayah, KH Abdurrahim bin H. Yasin adalah keturunan Syekh Abdul Muhyi yang menyebar ajaran agama Islam di Tasikmalaya. Ahmad kecil pun tumbuh di lingkungan islami tepatnya Pesantren Cantayan, Sukabumi. 

Ahmad Sanusi muda tumbuh dengan pendidikan di berbagai pondok pesantren di Jawa Barat. Setidaknya ada 12 pesantren menjadi tempatnya belajar hingga akhirnya melanjutkan untuk menimba ilmu agama hingga ke Makkah. 

Keteguhannya dengan agama ini membuat pemerintah kolonial Belanda ketar-ketir. Kehadiran Serikat Islam yang didirikannya dinilai pemerintah kolonial berbahaya hingga akhirnya menangkap Ahmad Sanusi. Namun Ahmad Sanusi dilepaskan karena tuduhan atas dia tidak terbukti. 

Tidak hanya aktif dalam organisasi keislaman, Ahmad Sanusi pun menjadi orang dibalik kemerdekaan Indonesia. Ahmad menjadi anggota BPUPKI pada 10 Juli 1945. Ahmad Sanusi ikut terlibat dalam pembentukan negara Indonesia. Termasuk pengusulan negara republik yang kini digunakan oleh Indonesia.

KH Ahmad Sanusi pun menghabiskan masa tua di kampung halamannya. Hingga akhirnya KH Ahmad Sanusi meninggal dunia di Sukabumi pada 1950 silam.