BANDUNG — Buat kamu yang penasaran soal sejarah dan kebudayaan Tionghoa di Indonesia, enggak perlu jauh-jauh pergi ke Cina.

Soalnya, di Bandung ada lho museum yang berisikan informasi mengenai kebudayaan Tionghoa di Indonesia. 

Didirikan oleh Yayasan Dana Sosial Priangan sejak tahun 2011. Museum ini bernama "Museum Kebudayaan Tionghoa" beralamatkan di Jalan Nana Rohana Nomor 37, Kelurahan Warung Muncang, Kota Bandung.

Pengurus museum, Fam Kiun Fat menuturkan tujuan didirikannya museum ini adalah untuk mengedukasi masyarakat bahwa etnis Tionghoa turut memiliki peran di Indonesia.

"Mengedukasi masyarakat bahwa orang-orang Tionghoa itu berperan dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, dari jaman dahulu, jaman Belanda, jaman kemerdekaan, maupun jaman sekarang," kata Fam Kuin Fat pada digo id Senin, 23 Januari 2023.

Saat masuk ke museum, pengunjung akan disuguhi langsung dengan informasi-informasi mengenai etnis Tionghoa yang berperan di Indonesia.

Selain itu pengunjung juga dapat mengetahui mengenai kebudayaan maupun kebiasaan etnis Tionghoa.

Tentunya semua informasi tersebut dikemas dengan apik, dalam bentuk tulisan dan foto yang berjejer ketika pengunjung masuk ke dalam museum. 

Di beberapa sudut juga disajikan televisi untuk memuat informasi dalam bentuk video.

"Isi dalam museum ini juga akan terus dilakukan pembaharuan. Kita terus menggali, menambah informasi dari sumber otentik," jelas Fam Kiun Fat.

Diharapkan hadirnya museum ini dapat mengedukasi masyarakat bahwa etnis Tionghoa, sama dengan etnis lainnya yang ada di Indonesia. 

"Harapannya kita mau mengedukasi masyarakat segala lapisan, kita juga udah bekerja dengan beberapa pihak, untuk mereka dari pesantren maupun lintas agama untuk datang, mengedukasi masyarakat bahwa orang Tionghoa itu enggak ekslusif," ujarnya.

Orang Tionghoa juga turut berperan dalam kemerdekaan Indonesia, mulai dari mempersiapkan kemerdekaan, mengusir penjajah Belanda, hingga di bidang ekonomi.

Fam Kiun Fat berharap, masyarakat tak lagi membedakan-bedakan etnis.

"Kepada masyarakat terima warga Tionghoa sebagai bagian dari warga negara Indonesia, bagian dari suku-suku di Indonesia," tutupnya.

Museum ini dibuka untuk umum setiap hari senin-sabtu pada jam kerja.