Gaza, DigoID-Pembebasan tawanan yang dilepaskan oleh Hamas dan tahanan Palestina bertambah kembali, pada hari kelima masa gencatan senjata di Jalur Gaza para sandera juga dibebaskan oleh Israel, pada Selasa Malam, November 2023 waktu setempat. 

Dari pertukaran tawanan tersebut, sedikitnya 12 sandera, termasuk 10 warga Israel, dibebaskan Hamas, sementara imbalannya, 30 tahanan Palestina dibebaskan dari penjara Israel.

Disebutkan oleh pemberitaan Al Arabiya, Rabu, 29 November 2023, militer Israel dalam pernyataannya mengumumkan bahwa 10 sandera Israel dan dua sandera asing telah tiba di wilayahnya pada Selasa malam, 28 November 2023 waktu setempat, setelah dibebaskan oleh Hamas di Jalur Gaza.

"Para sandera yang dibebaskan telah berada di dalam wilayah Israel," demikian pernyataan militer Israel yang dirilis pada hari kelima jeda pertempuran di Jalur Gaza.

Suasana kerinduan disebutkan juga oleh media yang berkantor pusat di Dubai, United Arab Emirates, bahwa para tentara Israel yang menyambut para sandera itu 'memberi hormat dan merangkul para sandera yang dibebaskan setelah mereka kembali ke rumah.

Selain itu dalam pernyataan terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari, juga mengumumkan bahwa 12 sandera dibebaskan oleh Hamas pada Selasa malam, 28, November 2023  waktu setempat. Disebutkan Al Ansari menyebutkan para sandera yang dibebaskan terdiri atas 10 warga Israel dan dua warga negara Thailand.

Perlu diketahui, Qatar merupakan salah satu mediator dalam kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Menurut Al Ansari, para sandera Israel yang dibebaskan mencakup sembilan perempuan dan satu anak-anak, yang usianya tidak disebut lebih lanjut.

Sementara itu para sandera Israel yang dibebaskan terdiri atas beberapa orang yang berkewarganegaraan ganda, yaitu dua warga Israel-Argentina, satu warga Israel-Austria, dan satu warga Israel-Filipina.

Dilain pihak sebagai pertukarannya, Dinas Penjara Israel membebaskan sedikitnya 30 tahanan Palestina dari penjara-penjara di wilayahnya pada Selasa malam, 28 November 2023 waktu setempat. Disebutkan bahwa puluhan tahanan Palestina itu dibebaskan dari Penjara Ofer, dekat Ramallah, Tepi Barat dan dari sebuah pusat tahanan di Yerusalem.

Peristiwa pembebasan para sandera dan tahanan itu difasilitasi oleh Komite Palang Merah Internasional, sesuai dengan kesepakatan yang dicapai oleh Israel dan Hamas.

Hingga kini gencatan senjata di Jalur Gaza yang seharusnya berakhir pada Senin, 27 November 2023. waktu setempat, Namun disepakati untuk diperpanjang selama dua hari.

Qatar, dalam pengumumannya pada awal pekan ini, menyatakan bahwa kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata ini mengharuskan sedikitnya 10 sandera dibebaskan oleh Hamas di Jalur Gaza setiap harinya, dengan imbalan pembebasan tiga kali lebih banyak tahanan Palestina yang ditahan Israel.

Kekinian, otoritas Israel mengatakan bahwa gencatan senjata dapat diperpanjang, asalkan Hamas terus membebaskan setidaknya 10 sandera setiap harinya. Namun dengan semakin sedikitnya perempuan dan anak-anak yang masih disandera, upaya untuk terus memperpanjang jeda pertempuran memerlukan perundingan baru soal pembebasan para sandera pria Israel untuk pertama kalinya.

Berbeda dengan kondisi sebelumnya pada Selasa, 28 November 2023 waktu setempat, pasukan Israel dan petempur Hamas sebagian besar menahan tembakan dan kedua pihak sama-sama menyatakan harapan mereka untuk perpanjangan lebih lanjut dari jeda pertempuran di Jalur Gaza. 

Namun sejauh ini belum diketahui apakah akan ada perpanjangan gencatan senjata kembali setelah Rabu, 29 November 2023 waktu setempat, pada hari terakhir dari perpanjangan gencatan senjata yang disepakati Israel dan Hamas.