Jakarta, DIGO.id -- Wilayah Jakarta dan sekitarnya masih dihantui oleh masalah polusi udara yang belum terselesaikan, yang semakin diperparah oleh gelombang panas belakangan ini. Dampak dari kondisi ini tidak hanya terasa pada kesehatan pernapasan masyarakat, tetapi juga berdampak signifikan pada kesehatan kulit, organ terluar yang terus terpapar oleh sinar matahari sehari-hari.

Sebagai tanggapan terhadap masalah ini, masyarakat semakin peduli terhadap perlindungan kulit mereka. Terutama, produk-produk skincare yang mengandung faktor perlindungan matahari (SPF) semakin diminati.

Nuraini, seorang penduduk Jimbaran, Bali, mengamati tren ini dan mengungkapkan bahwa permintaan akan produk sunscreen semakin meningkat. Selain itu, produk kosmetik yang telah diinfuskan dengan SPF juga menjadi pilihan yang populer. Ini disebabkan masyarakat mulai mencari kenyamanan dengan menggunakan produk yang sudah memiliki perlindungan SPF, sehingga tidak perlu membeli produk sunscreen secara terpisah.

"Terasa juga kan sekarang brand-brand skincare mempromosikan produk-produk sunscreen secara intens," tambah Nuraini.

Aditia Grasio Nelwan, Public Affairs Senior Lead di Tokopedia, juga mengonfirmasi tren ini. Menurutnya, penjualan produk skincare yang mengandung antioksidan dan SPF meningkat hingga 1,5 kali lipat dibandingkan dengan sebelumnya.

"Penjualan produk skincare anti polusi, seperti sunscreen, serum, dan pembersih wajah, melalui Tokopedia selama dua pekan pertama Agustus 2023 meningkat sebesar 1,5 kali lipat dibandingkan dengan rata-rata transaksi dwimingguan di kuartal kedua 2023," ungkap Aditia.

Hal ini mencerminkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi kulit mereka dari kerusakan akibat paparan polusi dan sinar matahari. Meningkatnya minat terhadap produk skincare yang mengandung SPF adalah salah satu upaya yang diambil oleh individu untuk menjaga kesehatan kulit mereka di tengah tantangan lingkungan yang semakin memburuk. uc/khn