Perguruan Tinggi Dilibatkan Pencegahan stunting

Selasa, 11 Oktober 2022 00:43

Reporter : Wusana Bayu Pamungkas

top-news

foto: ant

Magelang - Para mahasiswa dari 18 perguruan tinggi di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dilibatkan dalam pencegahan stunting di 14 kabupaten di Jateng melalui kuliah kerja nyata (KKN) tematik.

Koordinator Perguruan Tinggi pendamping program percepatan penurunan stunting di l4 kabupaten Propinsi Jawa Tengah, Prof. dr. Hamam Hadi di Magelang, Minggu, mengatakan, Kegiatan pendampingan dilaksanakan dalam bentuk KKN tematik melibatkan 840 mahasiswa dan 140 dosen.

Ia menyampaikan hal tersebut usai "Kick Off Kolaborasi Pendampingan Penurunan Stunting di Jawa Tengah oleh Perguruan Tinggi melalui Gotong-Royong Cegah Stunting (Gong Ceting)" di Balkondes Borobudur di Kabupaten Magelang.

Hadir pada kegiatan tersebut antara lain Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Magelang Nanda Cahyadi Pribadi, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yuni Rahayuningtyas, Ketua Forum Rektor Indonesia Prof. Ir Panut Mulyono, dan Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo.

Hamam yang juga Rektor Universitas Alma Ata Yogyakarta ini menyebutkan 14 kabupaten yang menjadi sasaran KKN tematik, antara lain Kabupaten Magelang, Brebes, Pekalongan, Pemalang, Grobogan, Blora, Sragen, Klaten, Demak, Jepara, dan Kota Tegal.

"Ini adalah pentahelik yang melibatkan pemerintah daerah, organisasi perangkat daerah terkait, masyarakat, dan perguruan tinggi," katanya.

Menurut dia, kelemahan dalam penanganan stunting selama ini sinkronisasi program yang lemah, dengan KKN tematik ini akan memperkuat sinkronisasi program, sehingga diharapkan ada perubahan yang signifikan.

"Program ini termasuk yang pertama kerja sama Forum Rektor Indonesia dengan BKKBN," katanya.

Ia menyampaikan, dalam penanganan stunting lingkungan harus diubah supaya ibu-ibu pinter mengasuh anaknya, ibu-ibu bisa memberikan makanan yang sehat untuk anaknya.

"Oleh karena itu, dalam kegiatan ini paling utama yang dilakukan Gong Ceting ini adalah pemberdayaan kader di lapangan agar benar-benar mendampingi keluarga-keluarga berisiko stunting khususnya dan dapur sehat yang akan jadi sasaran utama," katanya.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, di desa itu ada tim pendamping keluarga, bidan, penyuluh KB dan PKK yang sudah menguasai data yang ada di lingkungannya.

"Kemudian juga ada petugas lapangan KB dan puskesmas, maka mahasiswa KKN nantinya pasti kerja sama dengan lintas sektor di lapangan," katanya.

Ia berharap melalui kegiatan ini bisa efektif untuk mempercepat penanganan stunting, karena yang mengajari tentang gizi seimbang itu datangnya dari kampus, disamping dari dinas.

"Menurut saya datangnya mahasiswa dari kampus itu penting sekali untuk memberikan penjelasan tentang kaidah-kaidah ilmu praktis yang bisa dilaksanakan di lapangan dan langsung kepada keluarga," katanya.

Ia mengakui mahasiswa yang ikut KKN ini memang ada yang berasal dari program studi yang punya ilmunya langsung, misalnya prodi gizi, keperawatan, kesehatan lingkungan, kebidanan, kalau mereka prodinya langsung dengan ilmunya langsung komunikasi, informasi, edukasi (KIE), tetapi ada juga dari prodi lain maka dia bisa mendampingi dari sisi pencegahan bagaimana lingkungan menjadi lebih baik.

"Bagaimana pola pikirnya. Ibaratnya mahasiswa pendidikan juga dibutuhkan untuk mengubah perilaku masyarakat,".

Ia menyebutkan angka stunting nasional dari 27,7 persen dan dua tahun terakhir menjadi 24,4 persen.

"Presiden menargetkan akhir 2022 turun tiga persen, mudah-mudahan akhir 2022 menjadi 21 persen, akhir 2023 menjadi 17 persen dan akhir 2024 menjadi 14 persen," katanya.

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Widiono menyampaikan program ini sudah direncanakan jauh hari, kerja sama BKKBN dengan 18 perguruan tinggi dan 14 kabupaten/kota di Jateng di bawah koordinator Universitas Alma Ata Yogyakarta.

"Dalam 2,5 bulan ke depan terutama calon pengantin, ibu hamil, dan riil stunting menjadi sasaran kami bersama mahasiswa KKN untuk melakukan pendampingan," katanya.

Menurut dia, dengan adanya mahasiswa KKN tersebut sangat membantu petugas di lapangan yang jumlahnya terbatas dan bukan hanya penanganan stunting yang harus dilakukan. (ant)

Redaktur : Admin

TOP NEWS

Berita Terkait


jelang-pemilu-investor-asing-ragu-masuk-ikn

(DEV) Jelang Pemilu, Investor Asing Ragu Masuk IKN

Pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus berjalan. Sementara itu, keberlangsungan proyek itu sang...

boikot-produk-israel-kurangi-transaksi-sampai-45

Boikot Produk Israel Kurangi Transaksi Sampai 45%

"Transaksi produk itu berkurang 40-45%. Ini rata-rata untuk produk yg dikategorikan terafiliasi (Isr...

erick-thohir-bahas-dampak-investasi-china

Erick Thohir Bahas Dampak Investasi China

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir mengatak...

spotify-kembali-melakukan-phk-17-dari-total-pegawai

Spotify Kembali Melakukan PHK 17% Dari Total Pegawai

Spotify layanan streaming musik kembali mengambil langkah PHK besar-besaran. Sekitar 17% dari total...

goto-x-tiktok-telah-sepakat-bekerjasama-di-indonesia

GoTo X TikTok Telah Sepakat Bekerjasama di Indonesia

TikTok telah sepakat untuk bergabung dengan Tokopedia yang merupakan unit usaha e-commerce milik GoT...

melejitnya-saham-goto-dan-sepak-terjangnya

Melejitnya Saham GOTO dan Sepak Terjangnya

Pada penutupan pasar per pukul 16.00 saham GOTO berada di posisi Rp 100/saham. GOTO yang kembali mel...

kemenkeu-janjikan-pekerja-ikn-bebas-pajak-tertarik

Kemenkeu Janjikan Pekerja IKN Bebas Pajak, Tertarik?

Pekerja yang tertarik untuk ikut pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dijanjikan gaji 100 persen tanpa...

patut-ditiru-kakak-beradik-juara-olimpiade-sains

Patut Ditiru, Kakak Beradik Juara Olimpiade Sains

Mereka adalah Mischka dan Devon tumbuh dengan kecerdasan luar biasa di usianya yang masih 14 dan 13...

deklarasi-sekolah-anti-perundungan-dan-kekerasan-anak

Deklarasi Sekolah Anti Perundungan dan Kekerasan Anak

Sebagaimana yang diamanatkan dalam Permendikbud Ristek No. 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Pena...