BANDUNG — Pemerintah Kota Bandung terus gencarkan sosialisasi Kartu Identitas Anak (KIA) untuk memenuhi hak anak atas identitas diri serta mengakses administrasi kependudukan.

Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK), Moh. Arif Budiman menuturkan hal ini dilakukan sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Kartu Identitas Anak.

"Menurut Pemendagri Nomor 2 Tahun 2016 tentang KIA, KIA sejak tahun 2016 sudah menjadi salah satu administrasi kependudukan," kata Arif di Taman Dewi Sartika, Kota Bandung pada Kamis, 23 Februari 2023.

Tercatat sudah ada 42.55 persen atau sebanyak 273.542 anak yang sudah memiliki KIA. 

Sedangkan kata Arif, ditargetkan 100 persen anak di Kota Bandung memiliki KIA.

"Target terus berjalan hingga 100 persen, 57.45 persen lagi yang belum memiliki KIA," kata Arif.

Untuk memenuhi target tersebut, Disdukcapil juga menjemput bola di SMP Kota Bandung dengan program Pembuatan KIA Kerja Sama dengan Sekolah Anak (Kisanak).

Selain itu ada aplikasi Salaman yang bisa diakses untuk mengajukan pembuatan KIA.

"Online juga ada di Salaman, di aplikasi itu bisa mengajukan untuk KIA, kapanpun dan jam berapapun, tapi tetap dikerjakannya di hari kerja," kaya Arif.

Keuntungan dari memiliki KIA ini, selain memenuhi hak-hak anak, yang memiliki KIA untuk ke bandara, rumah sakit, atau tempat publik lainnya dapat mengakses NIK melalui KIA.

Bahkan, pihaknya bekerja sama dengan pihak-pihak swasta untuk memberikan diskon pada pemilik KIA.

"Sekarang tuh kerja sama dengan pihak-pihak swasta untuk memberi diskon-diskon," kata Arif.

Arif menuturkan pembuatan KIA ini sangat mudah, selain melalui aplikasi Salaman, pihaknya juga menyediakan gerai-gerai yang dapat didatangi secara langsung.

"Kita punya gerai di tiga Mall yaitu Festival Citylink (FCL), Metro Indah Mall (MIM), dan Bandung Trade Center (BTC)," tutup Arif.