BANDUNG -- Hasil produk dari program Petani Milenial Jawa Barat seperti kopi, madu, gula aren, abon, hingga jus jeruk nipis, saat ini mulai dipasarkan di gerai yang berlokasi di Cihampelas Walk (Ciwalk), Kota Bandung.

Program Petani Milenial sendiri mempunyai visi untuk mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian Jawa Barat yang memiliki inovasi, gagasan, dan kreativitas.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Iendra Sofyan mengatakan, gerai Petani Milenial ini tak lepas dari peran serta dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang didukung oleh DPRD Jawa Barat, serta para pembeli dari hasil para Petani Millenial.

“Hari ini alhamdulilah kita sedang melakukan satu peresmian, Gerai Petani Milenial, produk-produk petani milenal yang sudah dilatih sejak tahun 2019,” ujar Iendra saat ditemui digo, pada Jumat, 9 Desember 2022.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendukung program Petani Milenial, salah satunya dengan memilih gerai petani milenial di tempat-tempat strategis untuk memudahkan calon pembeli nantinya.

“Kita memilih di lokasi-lokasi yang strategis yaitu yang bisa dilihat dari para calon pembeli atau konsumen. Nah ini suatu keuntungan menurut saya, buat para petani milenial yang sudah terkurasi produknya,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat R Yunandar Rukhiadi Eka Perwira mengatakan, pihaknya akan terus mendukung program Petani Milenial, demi keberlangsungan regenerasi petani di Jawa Barat di masa yang akan datang.

“Saya mewakili DPRD Jabar terus mendukung program-program yang positif, untuk menumbuh kembangkan perekonomian Jawa Barat, khususnya kita sedang coba membangun satu generasi yang sehingga suatu saat tidak kekurangan petani,” ujar Yunandar.

Demi mendukung keberlangsungan program ini, DPRD Jawa Barat mendorong agar ada peningkatan anggaran untuk program Petani Milenial agar terus berkembang kedepannya.

“Kami DPRD Jawa Barat terus mendukung agar ada peningkatan anggaran, khususnya program Petani Milenial ini bisa terus berkembang. Tidak hanya di skala ribuan, tetapi puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang bisa terlibat,” kata Yunandar.