Jakarta, DIGO.id -- Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menjadi ancaman kesehatan global yang perlu diatasi. Peningkatan kasus DBD di Indonesia, terutama pada anak-anak, mendorong pemerintah dan masyarakat untuk bergerak bersama dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit ini.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU, menjelaskan pentingnya melibatkan masyarakat dalam penanganan DBD melalui gerakan 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas, serta Mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk. Strategi ini merupakan langkah awal dalam memerangi DBD.

Selain itu, Kaukus Kesehatan DPR RI dan Kementerian Kesehatan telah meluncurkan Koalisi Bersama Lawan Dengue (KOBAR Lawan Dengue) dengan tema "Jejaring Menuju Nol Kematian akibat Dengue di Indonesia." Ini menunjukkan komitmen bersama dalam memerangi DBD.

Program Penanggulangan DBD di Indonesia telah ditetapkan melalui Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025, yang mencakup:

·       Penguatan Manajemen Vektor yang Efektif, Aman, dan Berkesinambungan: Tujuan strategi ini adalah meningkatkan pencegahan DBD melalui surveilans dan pengendalian vektor yang efektif dan aman.

·       Peningkatan Akses dan Mutu Tatalaksana Dengue: Fokus pada peningkatan mutu dan layanan dengue di fasilitas kesehatan.

·       Penguatan Surveilans Dengue dan Manajemen Kejadian Luar Biasa: Meningkatkan kemampuan sistem surveilans untuk mendeteksi kasus DBD secara dini.

·       Peningkatan Pelibatan Masyarakat Berkesinambungan: Meningkatkan pemahaman dan perilaku masyarakat terkait DBD dan kesehatan lingkungan.

·       Penguatan Komitmen Pemerintah, Kebijakan Manajemen Program, dan Kemitraan: Memperkuat komitmen pemerintah dan kerja sama lintas program.

·       Pengembangan Kajian, Inovasi, dan Riset Berbasis Bukti: Mengembangkan penelitian dan inovasi untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Upaya bersama ini diharapkan dapat mengurangi beban DBD di Indonesia dan mencapai target global zero dengue death. Pencegahan, pengobatan, dan edukasi masyarakat adalah kunci dalam melawan penyakit ini. Semoga langkah-langkah ini membawa perubahan positif dalam penanganan DBD di Indonesia.

Uc/khn