TURIN -- Juventus resmi menerima sanksi berupa pengurangan 15 poin di ajang Liga Italia 2022-2023. FIGC atau Federasi Sepak Bola Italia menyatakan klub sepak bola tersebut bersalah dalam pelanggaran finansial.

Pemilik gelar scudetto terbanyak itu mendapatkan hukuman dalam kasus pemalsuan akuntansi yang dilakukannya terkait jual beli pemain. Juventus diduga membuat laporan keuangan yang tidak sesuai dengan fakta sesungguhnya.

Artinya, Juventus dituduh telah memalsukan laporan keuangan, termasuk soal transfer pemain dan gaji pemain selama beberapa tahun terakhir. 

Badan yang melakukan investigasi kasus ini, yakni Commissione Nazionale Per Le Societa E La Borsa (CONSOB), mengungkapkan adanya transaksi mencurigakan yang dilakukan oleh Juventus.

Kasus tersebut sebenarnya sempat ditutup pada April 2022. Namun, jaksa dari FIGC, Giuseppe Chine menuntut Pengadilan Banding Federal guna membuka kembali penyelidikan terhadap Juventus. Terlebih adanya barang bukti baru yang dihadirkan.

Akhirnya, FIGC pun mengeluarkan pernyataan resmi mengenai sanksi bagi Juventus. Berikut adalah pernyataan FIGC berdasarkan keterangan resminya:

“Pengadilan Banding Federal yang dipimpin oleh Mario Luigi Torsello telah menerima sebagian banding dari Kantor Kejaksaan Federal, memberikan sanksi kepada Juventus dengan 15 poin penalti untuk diberikan pada musim sepak bola saat ini,

“Dan dengan serangkaian larangan untuk 11 eksekutif Juventus (30 bulan untuk Paratici, 24 bulan untuk Agnelli dan [Maurizio] Arrivabene, 16 bulan untuk [Federico] Cherubini, delapan bulan untuk Nedved, [Paolo] Garimberti, [Enrico] Vellano, [Assia] Venier, [Caitlin] Hughes, [Daniela] Marilungo dan [Francesco] Roncaglio)”.

Atas keputusan pengurangan poin tersebut, membuat Juventus kini menempati posisi ke-10 klasemen Liga Italia 2022-2023 dengan total raihan 22 angka.