JAKARTA -- Tesla kembali dikabarkan telah mendekati kesepakatan untuk membangun pabrik di Indonesia. CEO Tesla, Elon Musk sendiri telah meminta perusahaan tambang Indonesia untuk meningkatkan produksi nikel yang akan menjadi bahan bakar kendaraan elektrik ini. 

Dilansir dari electek.co sejak tahun 2020 Tesla diduga sudah menyusun rencana kerjasama dengan pemerintah untuk membuat usaha nikel baru di Indonesia. Hal tersebut karena pertimbangan Indonesia memiliki cadangan nikel yang kuat. 

Diketahui, nikel ini menjadi bahan utama yang digunakan dalam produksi untuk sel baterai yang digunakan dalam kendaraan listrik. 

Langkah tersebut dilakukan setelah Elon Musk yang meminta kepada perusahaan pertambangan untuk meningkatkan produksi nikel tanah air. Elon Musk melihat potensi Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia. 

Namun baru-baru ini tersiar kabar jika ada pelarangan ekspor biji nikel. Pelarangan itu dilakukan untuk mendorong industri dalam negeri memprosesnya secara lokal. 

Oleh sebab itu Indonesia berharap dengan pembuatan pabrik di dalam negeri ini dapat mendorong perusahaan untuk berinvestasi membuat produk jadi di dalam negeri menggunakan nikel dari Indonesia, seperti baterai. 

Melihat potensi nikel yang ada di Indonesia tentu Tesla tertarik untuk menjalin hubungan dengan Indonesia. Elon Musk yang telah bertemu dengan presiden Joko Widodo belum mengklarifikasi terkait niatnya untuk membangun pabrik di Indonesia. Namun rumornya telah tersebar ke mana-mana. 

Hal tersebut masih saja menjadi desas-desus yang belum jelas keputusannya. Sebab, pada Mei 2022 Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengatakan jika pihak dari Tesla telah setuju untuk membangun pabrik mobil elektrik ini di Indonesia. 

Sedangkan di sisi lain, pemerintah Indonesia sendiri masih melakukan upaya negosiasi dengan Tesla. 

Elon Musk sendiri ialah CEO dari Tesla yang merupakan salah satu perusahaan mobil listrik yang ada di dunia.