BANDUNG -- Beberapa polemik muncul setelah peresmian masjid Al-Jabbar pada 30 Desember 2022 lalu. Mulai dari anggaran pembangunannya yang mencapai  angka 1,2 triliun rupiah. Lalu adanya penumpukkan sampah dari para pengunjung, hingga masalah kemacetan di akses jalan menuju Al-Jabar. 

Hal tersebut mendorong pemerintah untuk mencari solusi dari permasalahan yang terjadi. Salah satunya adalah dengan pembuatan akses jalan baru untuk mengurangi kemacetan menuju Al-Jabar. 

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan jika Pemprov Jabar akan membangun jembatan layang sebagai akses untuk pengunjung yang akan datang ke Al-Jabbar. 

“Akses kan sekarang sedang diusahakan, yang pertama Pak Gubernur ingin membuat akses dari by pass jalan layang ke Masjid Agung Al-Jabbar jadi tidak melewati masyarakat tapi lewat jalan layang,” tutur Uu pada Selasa, 10 Januari 2023.

“Yang kedua, dua bulan atau tiga bulan kemudian Insya Allah akses yang ke Summarecon akan di bangun karena memang itu satu-satunya dari jalan tol dan juga akses-akses yang lain,” tambahnya.

Uu juga mengimbau kepada masyarakat untuk bersabar terkait proses pengerjaan akses menuju Masjid Al-Jabbar ini. Namun ia meyakinkan jika pemerintah provinsi Jawa Barat akan serius menangi permasalahan macet di ruas jalan menuju Masjid Al-Jabbar.

“Kalau akses dalam waktu dekat terutama pembukaan Sumamarecon dan jembatan layang itu sedang dipikirkan oleh kami. Jadi nanti dari by pass langsung ke sini (Masjid Al-Jabbar). Jadi tidak melewati jalan kecil, karena kasihan juga banyak yang mengeluh,” ucap Uu.

Atas nama pemerintah Provinsi Jabar, Uu turut mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat sekitar masjid Al-Jabbar yang merasa akses jalan menuju rumahnya terganggu. 

“Sekaligus juga saya mewakili Pemprov Jawa Barat meminta maaf kepada para tetangga yang dekat masjid jalannya terganggu,” tutur Uu. 

“Tapi Insya Allah dengan keikhlasan mereka yang merasa terganggu oleh orang-orang yang ingin beribadah akan juga dapat pahala dari Allah yang Maha Kuasa,” tutup Uu.