KOTA BANDUNG — Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) terus bersiap jelang hari peringatan Konferensi Asia Afrika yang jatuh pada tanggal 18 April.   

Sebagai mana diketahui, peristiwa Konferensi Asia Afrika yang digelar pada 18–24 April tahun 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, rutin diperingati setiap tahun oleh Museum KAA, dengan bertujuan untuk selalu mengingat momen-momen sejarah dan memori kolekftif publik akan pentingnya nilai-nilai KAA.

Terkait persiapannya jelang peringatam KAA, Kepala Museum KAA, Dahlia Kusuma Dewi mengungkapkan pihaknya tengah berusaha mengundang perwakilan negara-negara sahabat yang menjadi bagian dari Asia Afrika.

"Saya berharap bisa mengundang negara-negara sahabat yang menjadi bagian dari Asia Afrika untuk ikut berpartisipasi dalam pengibaran 109 bendera pada peringatan tersebut," kata Dahlia, ditemui di Museum KAA, Bandung, Sabtu, 26 Februari 2023.

“Seperti misalnya pengibaran bendera nanti kami harapkan juga kami bisa Mengundang negara-negara sahabat kita untuk juga ikut hadir,” sambungnya.

Lebih lanjut, peringatan ini mempunyai nilai untuk menjaga hubungan baik sesama anggota KAA untuk terus memberikan perhatian besar bagi sejarah KAA.

“Bicara tentang Konferensi Asia Afrika ya ini adalah sebagai sarana kita untuk menjaga hubungan baik tentunya menjaga hubungan baik negara-negara khususnya Asia Afrika,” ujarnya.

Dirinya menambahkan salah satu tujuan peringatan ini, agar nilai-nilai sejarah yang terdapat di KAA tidak hanya diingat oleh satu generasi saja, akan tetapi bisa terus diingat oleh generasi-generasi berikutnya.

“Sehingga ingatan kolektif ini tidak berhenti di satu generasi saja tapi bisa berkesinambungan gitu dari generasi ke generasi,” pungkasnya.

Diharapkan pada peringatan 68 Tahun KAA pada tahun 2023 ini juga dapat menjadi momentum untuk mempersiapkan penyelenggaraan Asian African Summit 2026 dalam tangka memperingati Tahun KAA, sesuai periodisasi 10 tahunan.