Dinas Peternakan Trenggalek: Populasi Sapi Lokal Galekan Harus Dipertahankan

Sabtu, 11 Februari 2023 14:30

Reporter : Antara

top-news

Ternak sapi di sentra penggemukan sapi di salah satu UPT peternakan milik Dinas Peternakan Trenggalek. (Dok. Humas Pemkab Trenggalek via Antara)

TRENGGALEK — Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, berupaya mempertahankan populasi ternak sapi spesies lokal "galekan" kendati tidak masuk tipe unggul dan jumlahnya terus menurun.



"Saat ini jumlah sapi galekan tinggal 33 ekor. Kami ingin populasi ini bisa dipertahankan, bahkan ditingkatkan," kata Kepala Bidang Bina Produksi dan Usaha Peternakan Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Yoyon Hariyanto di Trenggalek, Jumat, 10 Februari 2023.


Terus menurunnya populasi sapi galekan tidak lepas dari kualitas ternak dibanding sapi jenis lain, yang biasanya memiliki bobot lebih berat dan nilai jual tinggi di pasaran.


Berbeda dengan jenis lainnya, sapi galekan cenderung berukuran lebih kecil dan nilai jual jauh lebih rendah. Akibatnya, minat peternak memelihara ataupun mengembangbiakkan sapi galekan juga rendah.


Di Indonesia galur sapi ada 13-an, salah satunya adalah sapi galekan. Galur sapi galekan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 617/KPTS/PK.020/M/09/2020 tentang Penetapan Rumpun Sapi Galekan," katanya.


Keberadaan 33 ekor sapi galekan itu bahkan hanya ada di Unit Pelaksana Teknis Pembibitan dan Pengembangbiakan sapi galekan milik Dinas Pertanian Trenggalek.


Di masyarakat atau di peternak, populasinya diduga sudah tidak ada.


Upaya konservasi kini coba digiatkan pemerintah daerah melalui dinas peternakan lantaran populasi sapi lokal itu terus merosot drastis. Kondisi itu berbanding terbalik dengan populasi sapi galekan pada masa-masa sebelumnya.


"Populasi turun drastis dan dinas peternakan sejak 2014 fokus untuk penyelamatan dari ancaman kepunahan. Awalnya ada sekitar 5-6 ekor yang kami beli dari masyarakat dan saat ini sudah berkembang menjadi 33 ekor," katanya.


Menurut Yoyon, banyak faktor yang melatarbelakangi sehingga populasi sapi hasil perkawinan silang antara bos javanicus dan bos indicus di Trenggalek yang dikawinkan secara alami dan dipelihara masyarakat secara turun-temurun itu menurun dan jarang dijumpai di masyarakat.


Mulai dari harga jual yang rendah hingga bobot sapi yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan sapi yang umumnya banyak dipelihara masyarakat.


"Karena keengganan masyarakat memelihara. Secara postur lebih kecil, lebih rendah ketimbang sapi eksotis dari luar negeri seperti limosin dan simental sehingga masyarakat beralih ke sapi itu. Selain itu juga pengaruh harga jual. Untuk bobot sapi galekan jantan biasanya antara 350-400 kilogram, betina sekitar 300-an kilogram, sedangkan limosin bisa sampai satu ton lebih," ujarnya.


Yoyon menyebutkan sapi yang persebarannya dulu banyak ditemui di kawasan pesisir selatan dan kawasan pegunungan Trenggalek itu mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap lingkungan. 


Selain itu, sapi galekan juga disebut mudah berkembang biak sehingga menjadi salah satu keunggulan sapi galekan.


“Karena melewati adaptasi proses yang panjang karena sudah ratusan, berabad-abad sudah ada di Trenggalek. Mudah beradaptasi terkait makanan, lebih gampang bunting sebenarnya. Kemudian karena makanan murni (alam) sehingga lebih sehat,” ujarnya.


Saat ditetapkan Kementan sebagai sapi asli Trenggalek, jumlah sapi yang memiliki ciri khas garis hitam di sepanjang punggungnya dan warna putih kemerahan hingga kecokelatan itu sebanyak 71 ekor dengan rincian 20 ekor dewasa jantan, 41 ekor dewasa betina dan 10 ekor sapi muda.


Namun lambat laun populasi sapi itu menurun hingga dilakukan upaya konservasi. 


Sebab galekan menjadi salah satu kekayaan alam yang dimiliki Trenggalek sehingga harus terus dilestarikan.

Redaktur : Dinni Kamilani

TOP NEWS

Berita Terkait


kim-jong-un-menangis-meminta-emak-emak-korut-punya-anak-banyak

Kim Jong Un Menangis, Meminta Emak-Emak Korut Punya Anak Banyak

Kim dalam pidatonya mengingatkan para ibu bahwa “tugas revolusioner utama” mereka adalah menanamkan...

waduh-cleopatra-djapri-mantan-jkt48-buka-lowongan-art-gaji-17-juta-tapi-ditahan-3-bulan

Waduh! Cleopatra Djapri Mantan JKT48 Buka Lowongan ART, Gaji 1,7 Juta Tapi Ditahan 3 Bulan

Sosok mantan anggota JKT48 menjadi bahan perbincangan karena kriteria ART yang ia cari dinilai kuran...

viral-elon-musk-luncurkan-grok-ai-yang-saingi-chatgpt-dan-bard

Viral, Elon Musk Luncurkan Grok AI yang Saingi ChatGPT dan Bard

XAI merupakan perusahaan Musk yang punya visi membangun kecerdasan buatan untuk mempercepat penemuan...

gibran-minta-maaf-salah-sebut-asam-folat-menjadi-asam-sulfat

Gibran “Minta Maaf” Salah Sebut Asam Folat menjadi Asam Sulfat

Pernyataannya itu kemudian menjadi viral dan diperbincangkan oleh Netizen.

bertengkar-di-motor-gadis-asal-bogor-tewas-di-tangan-kekasihnya

Bertengkar di Motor, Gadis Asal Bogor Tewas di Tangan Kekasihnya

Selain itu berdasarkan penelusuran melalui medsos akun TikTok @alung.ajahh wajah terduga pelaku pemb...

letusan-gunung-marapi-tewaskan-11-pendaki

Letusan Gunung Marapi Tewaskan 11 Pendaki

Proses evakuasi korban meninggal dan pencarian para pendaki yang belum ditemukan untuk sementara dit...

alma-bocah-perempuan-terjebak-di-bawah-bangunan-5-lantai

Alma, Bocah Perempuan Terjebak di Bawah Bangunan 5 Lantai

Sambil berteriak, anak perempuan itu meminta tim penyelamat untuk memprioritaskan penyelamatan orang...

viral-polisi-kejar-buruh-pengeroyok-sopir-truk

Viral! Polisi Kejar Buruh Pengeroyok Sopir Truk

Kejadian berawal saat massa buruh berunjuk rasa di Kawasan Industri EJIP dan membuat arus lalu linta...

baru-keluar-kpk-tahan-kembali-gazalba-saleh

Baru Keluar, KPK Tahan Kembali Gazalba Saleh

Belum lama bebas KPK menahan kembali hakim agung Gazalba Saleh karena diduga menerima gratifikasi da...